Berita  

Kemendikbudristek Optimistis 1 Juta Guru ASN PPPK Segera Tercapai

DOSPOK.COM – Sejak 2019, pemerintah terus berupaya menuntaskan permasalahan kejelasan status lalu kesejahteraan guru-guru honorer yang telah terjadi menahun.

Seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) yang dilaksanakan sejak 2021 menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, kemudian Teknologi (Kemendikbudristek) yang digunakan capaiannya terus ditingkatkan.

“Saat ini pemerintah tengah berupaya agar seluruh rombongan belajar dan juga mata pelajaran dalam sekolah negeri diampu oleh guru ASN. Target rekrutmen guru ASN PPPK dari tahun 2020 adalah 1 jt guru, kemudian diharapkan hingga nanti tahun 2024, 1 jt guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua,” ucap Direktur Jenderal Guru juga Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) berjudul “Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN PPPK” pada Kamis, (9/11/2023).

Nunuk menjelaskan bahwa guru honorer yang sudah pernah diangkat menjadi guru ASN PPPK sejak tahun 2021 berjumlah 544.000 orang. Pada tahun 2023 masih berlangsung proses seleksi guru ASN PPPK sehingga nantinya akan ada tambahan sebanyak 296.000 orang guru ASN PPPK baru. “Dengan demikian, jumlah keseluruhan guru yang dimaksud diangkat menjadi ASN PPPK nanti sudah mencapai lebih besar dari 800 ribu orang,” ungkapnya.

Dirjen GTK juga menjelaskan bahwa Kemendikbudristek mempunyai visi untuk menjadikan guru sebagai profesi terhormat, bermartabat, kemudian membanggakan. “Untuk mewujudkannya, kami melakukan berbagai upaya seperti koordinasi dengan berbagai kementerian serta lembaga lain yang mana masuk ke dalam panitia seleksi nasional (panselnas) untuk merumuskan kebijakan seleksi guru ASN PPPK setiap tahun,” katanya.

Selain itu, bersama Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), Kemendikbudristek secara intensif mengadakan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda), khususnya untuk menyosialisasikan kebijakan dan juga menggerakkan pemda agar mengusulkan formasi sesuai dengan kebutuhan yang digunakan sudah dihitung. Kemudian, Kemendikbudristek juga memverifikasi pelaksanaan seleksi berjalan dengan baik juga turut membantu memberikan data pendukung untuk Kementerian Keuangan agar sanggup merumuskan kebijakan pembiayaan guru PPPK, termasuk membantu penyiapan guru mengikuti seleksi dengan memberikan pelatihan mandiri atau online menggunakan learning management system.

Dalam webinar yang hadir tiga narasumber lain, yakni Sekretaris Daerah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Umbu Ngadu Ndamu; guru SDN 3 Tekad Tanggamus, Lampung, Guru ASN PPPK 2021, Avisa Apvif Kusuma; lalu guru SMP Negeri Nuba Arat,Sikka, NTT, Guru ASN PPPK 2022, Yulius Edison Dara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur, NTT, Umbu Ngadu Ndamu menjelaskan bahwa total guru ASN PPPK di dalam daerahnya berjumlah 1.230 orang. “Rinciannya adalah tahun 2020 ada 3 orang, tahun 2021 tahap 1 ada 78 orang, tahap 2 ada 50 orang, tahun 2022 dengan total yang tersebut lulus 1.099 orang,” ungkapnya.

Umbu menambahkan bahwa tahun ini daerahnya mendapat 532 formasi, namun guru honorer yang mana lolos ke tahap seleksi administrasi hanya saja 264 orang. Atas dasar hal itu, diperlukan upaya maksimal dari pihak pemerintah daerah agar para calon ASN PPPK bisa saja lolos ke tahapan-tahapan berikutnya.

“Beberapa contoh upaya yang digunakan diimplementasikan sebagai pemerintah daerah, misalnya dinas pendidikan, melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN PPPK, serta memperjuangkan kesejahteraan guru honorer khususnya yang digunakan sudah mengabdi selama puluhan tahun,” kata Umbu.

Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK merupakan salah satu terobosan yang digunakan dikerjakan Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan guru honorer yang sudah pernah terjadi bertahun-tahun. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan mutu institusi belajar di area Indonesia. Maka dari itu, program ini disambut baik oleh para guru.

Adanya perubahan status guru dari honorer ke ASN PPPK sehingga membawa jaminan kesejahteraan perekonomian bagi guru, yang digunakan meliputi gaji serta tunjangan profesi. Perubahan status yang akan memungkinkan tambahan banyak guru mengikuti program-program peningkatan kompetensi lalu sertifikasi.

ASN PPPK 2022, SMP Negeri Nuba Arat, Sikka, NTT, Yulius Edison Dara, menjelaskan bahwa pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK adalah program yang tersebut sangat dibutuhkan lalu memberikan banyak manfaat bagi para guru. Saat ini ia mengaku bersyukur sudah pernah mendapatkan jaminan ekonomi untuk keluarga. Selain itu, ia juga telah dilakukan mendapatkan tunjangan profesi, dapat terus mengembangkan keprofesiannya seperti mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di tempat dalam kelas.

“Ketika kegiatan ekonomi guru meningkat, maka semangat mengajar pun menjadi tambahan meningkat kemudian murid mendapatkan hak belajar yang dimaksud lebih tinggi berkualitas,” ungkap Yulius.

Dampak serupa dirasakan pula oleh guru ASN PPPK 2021, SDN 3 Tekad Tanggamus, Lampung, Avisa Apvif Kusuma. “Dengan menjadi ASN PPPK, saya merasakan dampak positif yang digunakan signifikan, yakni meningkatnya status lalu kesejahteraan ekonomi, membuka akses yang digunakan lebih tinggi besar ke program-program pelatihan kemudian sertifikasi untuk peningkatan kompetensi pribadi, serta mendapatkan rasa aman dalam menjalani karier,” ujarnya gembira.

Berdasarkan pengalamannya, Avisa mengemukakan beberapa tips agar lolos dalam proses rekrutmen guru ASN PPPK, yakni melakukan konfirmasi semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap juga akurat agar lolos dalam seleksi dokumen. Selanjutnya, berpartisipasi mencari informasi terkait persyaratan lalu tahap-tahap seleksi, mempersiapkan diri secara mendalam untuk menghadapi ujian, berdiskusi dengan rekan-rekan yang tersebut juga mengikuti rekrutmen, kemudian mencari referensi yang relevan dengan jurusan. “Selain persiapan teknis, tidak ada lupa untuk selalu berdoa,” katanya.

SUMBER SUARA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *