Berita  

Mali Putus Hubungan Diplomatik dengan negeri Ukraina menghadapi Dugaan Keterlibatan pada Penyergapan Wagner

Jakarta -Mali memutus hubungan diplomatik dengan negeri Ukraina berhadapan dengan dugaan andil negara Eropa itu pada penyergapan pasukan Grup Wagner pada Juli lalu. Diduga bahwa negeri Ukraina memberikan intelijen terhadap pemberontak Mali yang dimaksud terlibat pada penyergapan tersebut.

“Pemerintah transisi Republik Mali mengutuk permusuhan otoritas negara Ukraina yang mana tidaklah memperhatikan bahwa Mali terus-menerus menyerukan penyelesaian damai menghadapi krisis antara Federasi Rusia juga Ukraina,” kata juru bicara pemerintah Kolonel Abdoulaye Maiga pada sebuah pernyataan yang mana disiarkan televisi, Ahad, 4 Agustus 2024.

Pemberontak Tuareg di dalam Mali utara mengemukakan merekan menewaskan sedikitnya 84 tentara bayaran Wagner Rusia lalu 47 tentara Mali di pertempuran sengit selama berhari-hari di utara negara Afrika Barat itu.

Pembantaian itu tampaknya bermetamorfosis menjadi kekalahan terberat Wagner sejak turun tangan dua tahun setelah itu untuk membantu otoritas militer Mali memerangi kelompok pemberontak.

Juru bicara badan intelijen militer tanah Ukraina (GUR) Andriy Yusov belum mengonfirmasi keterlibatan Kyiv pada pertempuran itu. Namun, ia memaparkan pemberontak Mali telah dilakukan menerima informasi “yang diperlukan” untuk melakukan serangan itu.

“Para pemberontak menerima semua informasi yang tersebut merekan butuhkan, serta tidak hanya saja informasi yang memungkinkan (mereka) untuk melakukan operasi militer yang digunakan berhasil terhadap para pelaku kejahatan konflik Rusia,” katanya, di komentar yang digunakan dipublikasikan pada portal web penyiar umum Suspilne pada Senin, 29 Juli 2024.

Yusov ketika itu mengungkapkan “tidak akan mengeksplorasi detailnya sekarang – Anda akan mengawasi lebih besar sejumlah tentang ini di masa mendatang”.

Mali menyatakan bahwa mereka “sangat terkejut” telah lama mengetahui pernyataan tersebut, yang mana dia sebut “subversif”. Mereka berkata bahwa Yusov telah terjadi “mengakui keterlibatan tanah Ukraina pada serangan pengecut, berbahaya, serta biadab oleh kelompok teroris bersenjata yang tersebut mengakibatkan kematian anggota Pasukan bola Defense dan juga Ketenteraman Mali”.

“Tindakan yang dimaksud diambil oleh otoritas negara Ukraina melanggar kedaulatan Mali, melampaui ruang lingkup campur tangan asing, yang digunakan sendirinya sudah ada dapat dikutuk, juga merupakan agresi terang-terangan bagi Mali lalu dukungan untuk terorisme internasional,” kata pemerintah Mali.

Mali juga mengutip komentar duta besar negeri Ukraina untuk Senegal, Guinea, Guinea-Bissau, Pantai Gading, lalu Liberia.

Menteri Luar Negeri Senegal Yassine Fall memanggil Duta Besar negeri Ukraina Yurii Pyvovarov pada 2 Agustus terkait sebuah video yang dimaksud menurut keterang kedutaan negeri Ukraina telah dilakukan ditempatkan pada laman Facebook-nya. Di video itu, Pyvovarov memberikan “dukungan tegas lalu tanpa persyaratan terhadap serangan teroris” dalam Mali.

REUTERS

Artikel ini disadur dari Mali Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina atas Dugaan Keterlibatan dalam Penyergapan Wagner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *