Berita  

Kerusuhan Inggris, PM Keir Starmer Pimpin Sidang Security Darurat

Jakarta – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatur sidang keamanan darurat untuk meredam menentang anti-imigran yang digunakan mengguncang rakyat pada seluruh Inggris. Kerusuhan pada Inggris mengancam akan menjerumuskan pemerintahan Starmer yang dimaksud baru berusia satu bulan ke pada perdebatan budaya yang mana terpolarisasi.

Kekerasan meletus di dalam kota-kota besar dan juga kecil diantaranya Rotherham, Blackpool serta Bristol selama akhir pekan yang dimaksud merupakan ujian besar pertama bagi pemerintahan Partai Buruh yang baru.

Kekacauan ini dipicu oleh kampanye misinformasi online sejak penikaman seminggu tak lama kemudian yang digunakan menewaskan tiga anak perempuan di dalam bawah 10 tahun. Komunitas ekstremis sayap kanan secara salah menuduh dituduh adalah seseorang migran Muslim untuk menyebabkan sentimen anti-imigran dan juga Islamofobia.

Di Rotherham, South Yorkshire, pengunjuk rasa pada Minggu menyerang sebuah hotel yang digunakan mereka yakini menampung pencari suaka juga membakarnya, melukai sekitar selusin anggota polisi. Sekitar 150 penangkapan telah terjadi direalisasikan pada kerusuhan terburuk dalam Inggris di lebih banyak dari satu dekade.

Berbicara dari Downing Street, Starmer menggambarkan kerusuhan yang disebutkan sebagai “premanisme sayap kanan” juga mengutarakan merek yang dimaksud ambil bagian akan menghadapi “kekuatan hukum penuh.” Pada Mulai Pekan 5 Agustus 2024, ia akan mengadakan penghadapan darurat Cobra dengan para menteri senior serta kepala polisi, menurut orang pejabat pemerintah.

Starmer sedang mempersiapkan sidang darurat pada pengadilan, memohonkan jaksa bekerja lebih tinggi lama lalu dalam akhir pekan untuk memproses kasus, kemudian mengerahkan kembali polisi apabila diperlukan.

Perdana Menteri Inggris pada Hari Minggu di malam hari mengatakan para perusuh dalam jalanan akan “menyesal.”

Dalam pidatonya untuk rakyat Inggris terkait kerusuhan yang tersebut sedang berlangsung, Keir Starmer mengemukakan bahwa tidak ada ada keraguan bahwa mereka yang tersebut terlibat di kekerasan itu akan berhadapan dengan hukum dengan tegas.

“Saya jamin Anda akan menyesal bergabung dan juga pada kerusuhan ini, baik secara secara langsung maupun mereka itu yang dimaksud menghasut aksi ini melalui internet sesudah itu untuk diri sendiri,” kata perdana menteri, menambahkan bahwa “ini bukanlah protes,” tetapi “kerusuhan kekerasan yang terorganisasi.”

Starmer menyatakan bahwa hal itu tidaklah memiliki tempat ke jalanan Inggris atau globus maya, dengan mengutip serangan terhadap sebuah hotel di dalam Rotherham di dalam mana jendela-jendela dipecahkan, bangunan dibakar, lalu tamu juga staf ketakutan.

“Tidak ada pembenaran, di antaranya untuk perbuatan itu, serta semua penduduk yang dimaksud berpikiran fit harus mengutuk kekerasan semacam ini.”

Kekerasan yang disebutkan merupakan yang digunakan terburuk dalam Inggris sejak musim panas 2011, pada saat kerusuhan menyebar lalu berkecamuk selama lima hari setelahnya polisi membunuh seseorang pria epidermis hitam dalam London utara. Hal ini berujung pada penuntutan terhadap ribuan penduduk serta hukuman penjara yang digunakan lama.

Starmer adalah direktur penuntut umum pada ketika itu juga diperkirakan akan mengambil pendekatan yang dimaksud sebanding kerasnya terhadap kerusuhan terbaru, menurut pejabat tersebut.

Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk melindungi masjid-masjid kemudian menjanjikan “dukungan penuh” untuk polisi di menangani kerusuhan. “Siapapun yang mana terlibat di kekacauan kriminal kemudian premanisme dengan kekerasan di jalan-jalan kita harus menanggung akibatnya,” katanya pada sebuah video yang tersebut diposting ke X.

Ketegangan meningkat sejak serangan penikaman dalam pesta dansa bertema Taylor Swift ke Southport, dekat Liverpool, pada 29 Juli. Polisi mengemukakan tersangka, Axel Rudakubana, 17 tahun, lahir ke Inggris di upaya untuk berhadapan dengan klaim palsu yang tersebar di dalam media sosial bahwa ia adalah individu migran Muslim.

Sekitar 300 penduduk terlibat pada kerusuhan ke kawasan Walton Liverpool pada Hari Sabtu malam, menurut Polisi Merseyside. Polisi, yang juga bertanggung jawab menghadapi Southport, memaparkan bahwa sebuah toko swalayan setempat dibakar kemudian sebuah perpustakaan dirusak. Sementara mobil anggota pemadam kebakaran yang dimaksud berada di posisi kejadian dilempari petasan.

Di Hull, para demonstran berkumpul pada luar sebuah hotel yang dimaksud menampung para pencari suaka, beberapa jumlah jendela pecah juga botol-botol dilempar. Dalam video yang dimaksud ditaruh ke media sosial, berbagai pengunjuk rasa terdengar meneriakkan “hentikan kapal”, yang mana merujuk pada penyeberangan yang dimaksud dilaksanakan dari benua Eropa oleh para migran yang digunakan berupaya mencapai Inggris.

Banyak pasukan polisi ke seluruh negeri telah dilakukan mengeluarkan perintah pembubaran untuk mencoba membubarkan juga menghalangi para perusuh. Kerusuhan juga berlangsung pada Leicester, Stoke-on Trent, Nottingham, Manchester juga Middlesbrough, juga Belfast ke Irlandia Utara.

“Kami akan melakukan apa pun untuk meyakinkan bahwa rakyat dapat melintasi sistem pengadilan,” kata Diana Johnson, menteri kepolisian, pada Hari Minggu di sebuah wawancara dalam Sky News. Pengadilan bisa saja duduk sepanjang di malam hari untuk menangani beberapa jumlah besar penduduk yang mana ditangkap apabila perlu, tambahnya.

Kerusuhan berlangsung cuma beberapa hari pasca House of Commons mengadakan reses musim panas yang tersebut panjang. Priti Patel, mantan Menteri Dalam Negeri yang sekarang bersaing untuk menggantikan Rishi Sunak sebagai pemimpin Partai Konservatif, sudah pernah menyerukan agar Parlemen dipanggil kembali.

SKY NEWS | POLITICO.EU

Artikel ini disadur dari Kerusuhan Inggris, PM Keir Starmer Pimpin Sidang Keamanan Darurat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *