Berita  

Kejatuhan Sheikh Hasina, PM Bangladesh di Negara yang mana Didirikan Ayahnya

Jakarta – Sheikh Hasina, yang tersebut mengundurkan diri sebagai PM Bangladesh juga melarikan diri dari negara yang dimaksud pada Senin, 5 Agustus 2024, setelahnya membantah selama berminggu-minggu, merupakan salah satu tokoh yang dimaksud dominan pada kebijakan pemerintah Bangladesh sejak pembunuhan ayahnya, pemimpin kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, hampir setengah abad yang lalu.

Pelariannya berjalan kurang dari tujuh bulan setelahnya ia merayakan masa jabatan keempat berturut-turut di kekuasaan – lalu kelima secara keseluruhan – dengan mengungguli pilpres nasional pada bulan Januari yang digunakan diboikot oleh oposisi utama.

Wanita berusia 76 tahun ini diterbangkan dengan helikopter militer pada Mulai Pekan sama-sama saudara perempuannya untuk berlindung di dalam India, demikian laporan media.

15 tahun terakhirnya kekuasaannya ditandai dengan penangkapan para pemimpin oposisi, tindakan keras terhadap kebebasan berbicara dan juga penindasan terhadap perbedaan pendapat, serta ia mengundurkan diri pada menghadapi menentang mematikan yang mana dipimpin oleh para pelajar yang dimaksud telah terjadi menewaskan beratus-ratus orang.

Protes dimulai pada Juni setelahnya tuntutan kelompok peserta didik untuk menghapus sistem kuota yang dimaksud kontroversial pada pekerjaan pemerintah meningkat bermetamorfosis menjadi aksi yang menginginkan berakhirnya kekuasaannya.

Karier politiknya berakar pada pertumpahan darah.

Ayahnya, yang tersebut menjadi pemimpin perjuangan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada 1971, dibunuh dengan sebagian besar keluarganya pada sebuah kudeta militer pada 1975. Dia beruntung telah terjadi mengunjungi Eropa pada pada waktu itu.

Lahir pada 1947, pada barat daya Bangladesh, yang mana pada waktu itu bernama Pakistan Timur, Hasina adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ia lulus pada bidang Sastra Bengali dari Universitas Dhaka pada 1973 juga memperoleh pengalaman kebijakan pemerintah sebagai perantara bagi ayahnya kemudian para siswa pengikutnya.

Ia kembali ke Bangladesh dari India, tempat ia tinggal pada pengasingan, pada 1981 serta terpilih sebagai ketua Turnamen Awami.

Hasina kemudian bergandengan tangan dengan musuh politiknya Khaleda Zia, ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang tersebut merupakan saingannya, untuk mengatur pemberontakan rakyat demi demokrasi yang digunakan menggulingkan penguasa militer Hossain Mohammad Ershad dari kekuasaannya pada tahun 1990.

Namun aliansi dengan Zia bukan berlangsung lama kemudian persaingan sengit antara kedua wanita ini – yang mana banyak disebut “pertempuran begum” – terus mendominasi kebijakan pemerintah Bangladesh selama beberapa dekade.

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Artikel ini disadur dari Kejatuhan Sheikh Hasina, PM Bangladesh di Negara yang Didirikan Ayahnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *