Jakarta – Amerika Serikat mengerahkan kekuatan militer tambahan di kawasan Timur Tengah sebagai langkah defensif untuk membantu negeri Israel mempertahankan diri dari kemungkinan ancaman, kata duta penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jonathan Finer pada Ahad, 4 Agustus 2024.
Sebelumnya, Departemen Keamanan Amerika Serikat atau Pentagon mengutarakan pada Jumat, 2 Agustus bahwa dia akan mengerahkan jet tempur tambahan juga kapal konflik angkatan laut ke kawasan tersebut. Finer pun menjawab pertanyaan wartawan tentang pengiriman kekuatan tambahan tersebut.
“Itu sepenuhnya difokuskan pada pertahanan negeri Israel terhadap peluang ancaman yang mana kemungkinan besar dihadapinya. Dan sebab keinginan kami untuk menghindari ancaman tersebut, membela diri, dan juga pada akhirnya meredakan situasi ini lalu menghindarinya agar bukan terjerumus ke pada pertempuran regional,” kata Finer di acara “Face the Nation” CBS.
Ia mendiskusikan situasi beberapa bulan kemudian pada saat Iran meluncurkan drone lalu rudal menuju tanah Israel pada April melawan balasan terhadap serangan di dalam kompleks diplomatik Iran pada Damaskus, Suriah. Menurut dia, ketika itu hampir terjadi konflik regional yang meluas, kemudian apabila situasi seperti itu muncul lagi, mereka ingin bersiap menghadapinya.
“Tujuan keseluruhannya adalah untuk menurunkan temperatur di dalam kawasan tersebut, mengurangi kemudian mempertahankan diri dari serangan-serangan tersebut, kemudian mengelakkan konflik regional,” katanya.
Ketegangan regional meningkat pasca pembunuhan pemimpin kebijakan pemerintah gerakan Hamas Ismail Haniyeh pada Teheran, Iran pada 31 Juli lalu. Pembunuhan itu terjadi sehari setelahnya serangan tanah Israel di Beirut menewaskan Fuad Shukr, komandan militer senior kelompok Hizbullah ke Lebanon. Kedua kelompok yang disebutkan didukung oleh Iran.
Kekhawatiran akan eskalasi konflik regional telah lama muncul sejak negara Israel memulai kampanye militer untuk menumpas gerakan Hamas ke Jalur Kawasan Gaza pada Oktober 2023.
Iran dan juga organisasi Hamas menyalahkan negara Israel melawan pembunuhan Haniyeh, serta sama-sama dengan Hizbullah, mereka telah terjadi bersumpah untuk membalas dendam. negeri Israel sejauh ini belum mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menghimpun grup keamanan nasionalnya pada Senin, 5 Agustus untuk mengeksplorasi perkembangan pada Timur Tengah, kata Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa ia juga akan berbicara dengan Raja Abdullah dari Yordania.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah dilakukan memberi tahu timpalannya dari negara-negara G7 bahwa Iran juga Hizbullah dapat mulai menyerang tanah Israel paling cepat hari ini, menurut laporan Axios yang mana mengutip tiga sumber yang mana diberi pengarahan tentang panggilan tersebut.
Namun Blinken, menurut Axios, mengemukakan sejauh ini belum jelas bagaimana cara Iran serta Hizbullah akan menyerang, lalu belum ada waktu spesifik kapan mereka itu akan menyerang.
REUTERS | CBS NEWS
Artikel ini disadur dari Iran vs Israel Panas, AS Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Timur Tengah