Jakarta – Demonstrasi massa pada Bangladesh yang mana berlangsung sejak Juli berikutnya akhirnya memproduksi Utama Menteri Sheikh Hasina mundur dari jabatannya. Selama 20 tahun berkuasa, unjuk rasa yang mana dimotori pelajar itu telah dilakukan menyebabkan lebih lanjut dari 300 penduduk tewas. Ini adalah mungkin saja merupakan ujian terbesar bagi Sheikh Hasina. Wanita berusia 76 tahun itu sudah pernah mengundurkan diri dan juga meninggalkan Ganabhaban, kediaman megah PM Bangladesh pada waktu para pengunjuk rasa menyerbu tempat itu.
Setidaknya 98 pendatang tewas dan juga banyak lainnya luka-luka di mana kerusuhan pecah kembali pada hari Akhir Pekan lalu, 4 Agustus 2024. Untuk meredakan kerusuhan, polisi menggunakan gas air mata juga peluru karet guna membubarkan puluhan ribu penduduk yang mana menuntut pengunduran diri PM Hasina.
Kekerasan yang dimaksud menandai salah satu hari paling mematikan pada sejarah kerusuhan sipil pada Bangladesh. Jumlah orang yang terluka tewas lebih banyak dari 67 warga yang dilaporkan pada tanggal 19 Juli pada saat siswa memprotes sistem kuota untuk pegawai negeri sipil.
Penyebab kerusuhan mematikan ke Bangladesh
Protes yang dimaksud dimulai akhir bulan berikutnya itu meningkat ekstrem ketika aktivis siswa ke Universitas Dhaka, universitas terbesar pada negara itu, bentrok dengan polisi serta demonstran pro-pemerintah. Akar mengecam bermula dari sistem kuota kontroversial, yang dimaksud memberikan hingga 30 persen pegawai negeri untuk anggota keluarga veteran pertempuran kemerdekaan Bangladesh tahun 1971 berperang melawan Pakistan.
Para pengunjuk rasa berpendapat bahwa sistem ini diskriminatif juga menguntungkan pendukung partai Turnamen Awami pimpinan Utama Menteri Hasina. Mereka menganjurkan sistem berbasis prestasi untuk menggantikan kuota yang ada.
Sistem kuota, yang dimaksud ditetapkan pada tahun 1972 dan juga sempat dihapuskan pada tahun 2018 sebelum diberlakukan kembali, sudah pernah berubah menjadi sumber pertentangan yang terus-menerus. Para kritikus mengklaim sistem ini bukan adil serta menguntungkan para pendukung Kejuaraan Awami. Kuota ini membatasi kesempatan bagi kandidat lain yang dimaksud memenuhi syarat. Pernyataan masyarakat Pertama Menteri Hasina semakin memperkeruh situasi, yang tersebut menyebabkan mengkritik kian intensif.
Protes berprogres lebih tinggi dari sekedar kouta PNS. Selain mahasiswa, menentang disertai bervariasi elemen komunitas salah satunya bintang film, musisi, dan juga bahkan produsen garmen. Lagu-lagu rap juga kampanye media sosial sudah meningkatkan kekuatan seruan agar Hasina mengundurkan diri.
Perdana Menteri Hasina, yang digunakan telah dilakukan memerintah sejak 2009, dituduh telah dilakukan menguatkan kekuasaan melalui lembaga negara juga menekan perbedaan pendapat. Kekerasan baru-baru ini akibat meningkatnya ketidakpuasan lalu tuntutan akan inovasi pada antara penduduk Bangladesh.
- 1
- 2
- Selanjutnya
Artikel ini disadur dari Fakta-fakta Demo Bangladesh yang Dimotori Mahasiswa, Membuat PM Hasina Mundur