Jakarta – Ketidakpastian menyelimuti nasib Pertama Menteri Bangladesh Sheikh Hasina pasca kerusuhan kembali pecah kemarin. Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan lalu bentrok dengan polisi, menuntut pengunduran diri Hasina. Setidaknya 98 penduduk tewas pada kekerasan hari Minggu, lebih tinggi besar dari kematian demo siswa yang tersebut memprotes sistem kuota pegawai negeri sipil banyaknya 67 kematian.
Para pengunjuk rasa menyerbu istana perdana menteri Bangladesh ke Dhaka. Saluran 24 Bangladesh menyiarkan gambar kerumunan penduduk berlarian ke kediaman resmi perdana menteri di ibu kota, melambaikan tangan ke kamera ketika merek merayakan kemenangan. Sheikh Hasina sudah meninggalkan ibu kota sebab menghadapi berunjuk rasa massa yang menuntut pengunduran dirinya, menurut sumber yang dekat dengannya.
Seorang penasihat senior Sheikh Hasina memaparkan bahwa perdana menteri kemungkinan mundur dari jabatannya. “Situasinya memungkinkan hal ini, tetapi saya bukan tahu bagaimana itu akan terjadi,” kata ajudan yang dimaksud dekat dengan perdana menteri, yang berbicara dengan kondisi anonim.
Sementara putra Utama Menteri Bangladesh Sheikh Hasina sudah pernah mendesak tentara untuk memblokir segala upaya pengambilalihan kekuasaannya pada waktu beratus-ratus ribu pengunjuk rasa menuntut ibunya untuk mundur. “Tugas Anda adalah menjaga keamanan rakyat lalu negara kita juga menegakkan konstitusi,” kata Sajeeb Wazed Joy yang dimaksud tinggal di Amerika Serikat di sebuah unggahan pada Facebook. “Itu artinya jangan biarkan pemerintah yang mana bukan dipilih berkuasa semenit pun, itu tugas Anda.”
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina sudah meninggalkan ibu kota Dhaka setelahnya menghadapi mengkritik massa yang mana menuntut pengunduran dirinya, kata manusia sumber. “Ia lalu saudara perempuannya telah dilakukan meninggalkan Ganabhaban (kediaman resmi perdana menteri) untuk mencari tempat yang lebih besar aman,” kata sumber itu. “Ia ingin merekam pidato. Namun, ia tiada mendapatkan kesempatan untuk melakukannya.”
Ratusan ribu pengunjuk rasa yang mana menuntut pengunduran diri PM Hasina menentang jam malam, berbaris di dalam jalan-jalan ibu kota serta memasuki istana Utama Menteri. Tentara juga polisi dengan kendaraan lapis baja di dalam Dhaka telah lama membarikade rute menuju kantor Hasina dengan kawat berduri, tetapi kerumunan besar membanjiri jalan kemudian merobohkan penghalang.
Media lokal memperkirakan banyaknya 400.000 pengunjuk rasa turun ke jalan. Angkanya sulit diverifikasi.
Aksi unjuk rasa yang mana dimulai bulan tak lama kemudian menentang kuota pekerjaan pegawai negeri sipil. Kerusuhan telah dilakukan meningkat menjadi salah satu kerusuhan terburuk di 15 tahun pemerintahan Awal Menteri Hasina. Protes bergeser berubah menjadi seruan yang tersebut lebih lanjut luas agar perempuan berusia 76 tahun itu mengundurkan diri.
Demonstrasi yang dimaksud sudah pernah mengalami perkembangan menjadi aksi antipemerintah yang mana tambahan luas pada seluruh Bangladesh. Demonstrasi ini sudah pernah menawan orang-orang dari semua lapisan komunitas Bangladesh, satu di antaranya bintang film, musisi, dan juga penyanyi. Lagu-lagu yang mana menyerukan dukungan penduduk sudah pernah tersebar luas di media sosial.
NDTV
Artikel ini disadur dari Demonstran Marah Serbu Istana, PM Bangladesh Hasina Dikabarkan Bakal Mundur